Selama ini banyak yang merekomendasikan kita untuk selalu berolahraga, namun sebenarnya apa sih manfaat dari olahraga?
Ternyata olahraga dapat mengurangi risiko kita terkena beberapa
penyakit berat. Simaklah beberapa manfaat olahraga dibawah ini;
- Mengurangi risiko penyakit jantung koroner sebanyak 35%
- Mengurangi risiko diabetes mellitus sebanyak 50%
- Mengurangi risiko kanker kolon sebanyak 50%
- Mengurangi risiko kanker payudara sebanyak 20%
- Mengurangi risiko meninggal di usia muda sebanyak 30%
- Mengurangi risiko peradangan sendi sebanyak 83%
- Mengurangi risiko patah tulang pinggang sebanyak 68%
- Mengurangi risiko jatuh pada usia tua sebanyak 30%
- Mengurangi risiko depresi sebanyak 30%
- Mengurangi risiko penyakit dementia sebanyak 30%
Jenis olahraga seperti apa?
Aktivitas fisik yang sedang berarti
aktivitas ini dapat menaikkan denyut jantung anda dan mengeluarkan
keringat anda. Satu cara lagi untuk menentukan aktivitas anda
intensitasnya sedang adalah bahwa anda masih dapat berbicara namun anda
tidak dapat nyanyi. Beberapa contoh aktivitas dengan intensitas sedang :
- Berjalan cepat
- Areobik air
- Bersepeda
- Main tenis berpasangan
- Membersihkan halaman
Aktivitas sehari-hari seperti berbelanja, memasak atau membersihkan rumah juga merupakan aktivitas sedang.
Waktu yang direkomendasikan
Berapa lama waktu yang ideal dihabiskan untuk berolahraga? Berikut panduannya untuk setiap usianya:
- Anak –anak di bawah usia 5 tahun : 180 menit setiap hari
- Usia muda (5 – 18 tahun) : 60 menit setiap hari
- Dewasa (19 – 64 tahun) : 150 menit setiap minggu
- Usia Tua (65 tahun dan diatasnya) : 150 menit setiap minggu
Masalah yang sering ditemukan
saat ini adalah perkembangan teknologi. Segala sesuatu sudah dalam
bentuk mesin yang membuat kita jarang bergerak. Dalam keseharian, sering
kali kita hanya berada di depan komputer atau duduk di depan televisi.
Peneliti menemukan bahwa orang di usia dewasa rata-rata menghabiskan 7
jam duduk dalam sehari. Ketidak-aktifan disebut sebagai “silent killer”,
oleh karena itu penelitian menganjurkan agar kita lebih sering bergerak
dan mengurangi waktu kita duduk. Selama ini banyak yang merekomendasikan kita untuk selalu berolahraga, namun sebenarnya apa sih manfaat dari olahraga?
Ternyata olahraga dapat mengurangi risiko kita terkena beberapa
penyakit berat. Simaklah beberapa manfaat olahraga dibawah ini;
- Mengurangi risiko penyakit jantung koroner sebanyak 35%
- Mengurangi risiko diabetes mellitus sebanyak 50%
- Mengurangi risiko kanker kolon sebanyak 50%
- Mengurangi risiko kanker payudara sebanyak 20%
- Mengurangi risiko meninggal di usia muda sebanyak 30%
- Mengurangi risiko peradangan sendi sebanyak 83%
- Mengurangi risiko patah tulang pinggang sebanyak 68%
- Mengurangi risiko jatuh pada usia tua sebanyak 30%
- Mengurangi risiko depresi sebanyak 30%
- Mengurangi risiko penyakit dementia sebanyak 30%
Jenis olahraga seperti apa?
Aktivitas fisik yang sedang berarti
aktivitas ini dapat menaikkan denyut jantung anda dan mengeluarkan
keringat anda. Satu cara lagi untuk menentukan aktivitas anda
intensitasnya sedang adalah bahwa anda masih dapat berbicara namun anda
tidak dapat nyanyi. Beberapa contoh aktivitas dengan intensitas sedang :
- Berjalan cepat
- Areobik air
- Bersepeda
- Main tenis berpasangan
- Membersihkan halaman
Aktivitas sehari-hari seperti berbelanja, memasak atau membersihkan rumah juga merupakan aktivitas sedang.
Waktu yang direkomendasikan
Berapa lama waktu yang ideal dihabiskan untuk berolahraga? Berikut panduannya untuk setiap usianya:
- Anak –anak di bawah usia 5 tahun : 180 menit setiap hari
- Usia muda (5 – 18 tahun) : 60 menit setiap hari
- Dewasa (19 – 64 tahun) : 150 menit setiap minggu
- Usia Tua (65 tahun dan diatasnya) : 150 menit setiap minggu
Masalah yang sering ditemukan
saat ini adalah perkembangan teknologi. Segala sesuatu sudah dalam
bentuk mesin yang membuat kita jarang bergerak. Dalam keseharian, sering
kali kita hanya berada di depan komputer atau duduk di depan televisi.
Peneliti menemukan bahwa orang di usia dewasa rata-rata menghabiskan 7
jam duduk dalam sehari. Ketidak-aktifan disebut sebagai “silent killer”,
oleh karena itu penelitian menganjurkan agar kita lebih sering bergerak
dan mengurangi waktu kita duduk.
